Sem Asso Sem Asso

Sem Asso is the Deputy Chair of the Timika Regional People’s Parliament (PRD). His son, Steven Itlay, Chair of the Timika chapter of the West Papua National Coalition (KNPB Timika), served  prison sentences for treason in 2013 and 2016. On 5 January 2019, along with seven other KNPB activists, Sem Asso was questioned by Mimika Regional Police on suspicion of treason. His questioning followed the demolition of the Timika KNPB secretariat building on 30 December 2018.

Beginning in November 2018, a joint police and military team executed the demolition, burning and expropriation of three other KNPB secretariat buildings: KNPB Central office in Jayapura (19 November and 1 December 2018), KNPB Fait Asmat (1 December 2018), and KNPB Fak-Fak (22 January 2019). For these acts of vandalism, the Papua Regional Police have been criticized by respected NGOs including ELSAM, LBH Jakarta, Pusaka, Satu Keadilan Foundation and LP3BH Manokwari.

Sem Assos’s lawyers filed complaints citing procedural errors against the Police and as a result, the Mimika Regional Police temporarily postponed the investigation into charges of treason against him. On 7 January, when he was questioned for the second time, Sem Asso was named as a treason suspect. Sem Asso, Yanto Awerkion, and Edo Dogopia were arrested and transferred to the Jayapura Regional Police Headquarters. No notice was provided to their respective families.

Sem Asso adalah Wakil Ketua PRD (Parlemen Rakyat Daerah) Timika. Anaknya, Steven Itlay, Ketua KNPB Timika, pernah menjalani hukuman penjara atas tuduhan makar pada 2013 dan 2016. Pada 5 Januari 2019, bersama tujuh aktivis KNPB lainnya, Sem Asso diperiksa Polres Mimika atas tuduhan makar. Pemeriksaannya ini merupakan kelanjutan dari peristiwa pembongkaran gedung sekretariat KNPB Timika pada 30 Desember 2018.

Selain KNPB Timika, sejak November 2018, aparat gabungan polisi dan militer telah melakukan pembongkaran, pembakaran dan pengambilalihan tiga gedung sekretariat KNPB lainnya; KNPB Pusat Jayapura (19 November dan 1 Desember 2018), KNPB Asmat Sektor Fait (1 Desember 2018), dan KNPB Pak-Pak  (22 Januari 2019). Atas tindakan vandalisme itu, Kepolisian Daerah Papua telah mendapat kecaman dari ELSAM, LBH Jakarta, Pusaka, Yayasan Satu Keadilan dan LP3BH Manokwari.

Akibat kesalahan prosedural yang dilayangkan oleh penguasa hukum Sem Asso, Polres Mimika menunda kelanjutan pemeriksaannya. Pada 7 Januari, saat diperiksa untuk kedua kalinya, dirinya ditetapkan sebagai tersangka atas tuduhan makar. Sem Asso, beserta Yanto Awerkion dan Edo Dogopia, lalu ditangkap pada 8 Januari dan dipindahkan ke Mapolda Jayapura tanpa adanya surat pemberitahuan kepada keluarga mereka.

Pada 28 Mei 2019, proses persidangan Sem Asso di Pengadilan Negeri Timika berakhir. Ia divonis bersalah dan dijatuhkan hukuman 10 bulan penjara.